Kiat untuk Potty Training untuk Si Kecil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/dx4tZJXKLeOqUrcAHfZIN/original/46289.jpg)
dr. Venny Beauty
Potty training dapat berhasil dengan kesabaran dan kesadaran bahwa setiap anak akan mencapai milestone tersebut pada waktunya sendiri. Tiap anak mungkin butuh pendekatan yang berbeda dengan anak lainnya, namun tips berikut ini umumnya bisa Mama praktikkan agar transisi menjadi lebih lancar. Yuk mari disimak.
- Mulailah potty training saat Si Kecil sudah siap. Perhatikan tanda-tanda apakah Si Kecil sudah siap untuk potty training sebelum memulainya.
- Ceritakanlah pada Si Kecil hal-hal positif mengenai buang air kecil atau buang air besar di toilet. Misalnya ‘Wah, sebentar lagi adik sudah bisa flush toilet nih seperti Papa dan Mama’. Mama juga bisa membacakan buku cerita mengenai potty training kepada Si Kecil.
- Gunakan tempat duduk khusus potty training atau dudukan toilet khusus anak agar Si Kecil merasa nyaman. Mama juga dapat memilih warna dan corak yang menarik agar Si Kecil lebih semangat. Untuk anak laki-laki, Mama bisa juga langsung mengajarkan buang air kecil di toilet dewasa dengan bantuan pijakan.
- Pakaikan celana yang mudah ditarik ke bawah dan dipasang kembali oleh Si Kecil. Hindarilah memakaikan celana dengan kancing atau ikat pinggang selama potty training.
- Perhatikan ekspresi atau tanda-tanda yang diberikan oleh Si Kecil jika ia ingin buang air kecil atau buang air besar, dan tanyakan kepadanya jika Mama melihat tanda-tanda tersebut.
- Berikan pujian pada Si Kecil jika ia berhasil buang air kecil atau buang air besar di toilet. Mama juga bisa memberikan reward kecil setiap kali ia berhasil, misalnya dengan memberikan bintang atau stiker.
- Lepaskan penggunaan popok ketika ia sudah benar-benar terbiasa menggunakan toilet untuk buang air. Ketika ia baru bisa menggunakan toilet, bukan berarti Mama langsung tidak lagi memberikannya popok.
- Beberapa anak mungkin takut ke toilet di malam hari. Temanilah dulu hingga ia mulai berani ke toilet di malam hari. Pertimbangkanlah memulai potty training di malam hari jika ia sudah terbiasa ke toilet di siang hari. Jangan lupa untuk membatasi asupan minum sebelum tidur ya.
Si Kecil mungkin butuh beberapa minggu atau bulan untuk lancar potty training. Bersabarlah, jangan memarahi atau menghukumnya jika ia belum bisa mengontrol buang air kecil dan buang air besarnya dengan baik. Jangan pula membandingkannya dengan teman seusianya yang sudah bisa potty training. Biarkan ia melakukan sesuai dengan kemampuannya secara bertahap.
Potty training tidak selalu mudah dan tanpa hambatan. Proses potty training mungkin dapat menguji kesabaran Mama, namun jangan patah semangat ya, Ma. Tetaplah sabar jika Si Kecil belum bisa menahan atau menyampaikan keinginannya ke toilet. Selamat mencoba! (VB)